Rabu, 19 September 2012


BADAN-BADAN PEMBENTUKAN STANDAR AKUNTANSI DAN PROSES PEMBENTUKAN STANDAR AKUNTANSI
Mempelajari sejarah akuntansi akan mengenal tiga hal, yaitu : praktik akuntansi, sistem pencatatan akuntansi, dan sejarah perkembangan ilmu akuntansi. Praktik akuntansi sudah dikenal sejak tahun 3200 Sebelum Masehi, dimana dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan yaitu dengan menggunakan koin dan tokens. Dari berbagai penemuan-penemuan oleh para ahli, kerajaan Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit kayu (papyri) ditemukan di Mesir dimana menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih daripada 3000 tahun yang lalu. Bahkan hal yang sama dalam bentuk lain ditemukan dalam kerajaan Babylonia 2500 tahun yang lalu, sejenis batuan dalam bentuk tablet yang dibuat 455 tahun Sebelum Masehi. Seiring dengan berkembangnya zaman mulai ditemukannya sistem pencatatan akuntansi double entry di Italia oleh pedagang-pedagang Venesia. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 di Florence, Italia seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli menerbitkan buku dengan judul Summa d’ Arithmetica, Geometria, Proportioni et proportionalita. Buku tersebut kemudian tersebar keseluruh dunia yang dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan nama yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing negara. Di Belanda dikenal dengan tata buku atau disebut juga sistem kontinental. Sistem di Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo-Saxon. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting(akuntansi).
GAAP adalah rangkaian aturan yang umum dan spesifik yang dinamis yang harus diikuti oleh penyusun laporan keuangan jika ingin mendapatkan opini yang baik dari auditor. Ada tiga kelompok yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (user), penyaji (prepares), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu yang mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan investasi atau kredit. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan keuangan. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya. Persepsi masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda, sehingga diperlukan satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna, penyaji, dan auditor. Disini arti penting dan latar belakang munculnya prinsip akuntansi berlaku umum (PABU).
Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi mesti memiliki metode. Dari berbagai pendapat dan praktik, Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literatur dikenal dengan beberapa metode berikut ini :
1.      Metode deskriptif
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive.
2.      Phychological pragmatic
Dalam metode ini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman.
3.      Metode normatif
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti.
4.      Metode positive
    Suatu metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar