BADAN-BADAN PEMBENTUKAN
STANDAR AKUNTANSI DAN PROSES PEMBENTUKAN STANDAR AKUNTANSI
Mempelajari sejarah akuntansi akan mengenal tiga hal,
yaitu : praktik akuntansi, sistem pencatatan akuntansi, dan sejarah
perkembangan ilmu akuntansi. Praktik akuntansi sudah dikenal sejak tahun 3200 Sebelum
Masehi, dimana dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan yaitu dengan
menggunakan koin dan tokens. Dari berbagai penemuan-penemuan oleh para ahli,
kerajaan Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti catatan
akuntansi dalam kulit kayu (papyri)
ditemukan di Mesir dimana menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih
daripada 3000 tahun yang lalu. Bahkan hal yang sama dalam bentuk lain ditemukan
dalam kerajaan Babylonia 2500 tahun yang lalu, sejenis batuan dalam bentuk
tablet yang dibuat 455 tahun Sebelum Masehi. Seiring dengan berkembangnya zaman
mulai ditemukannya sistem pencatatan akuntansi double entry di Italia oleh pedagang-pedagang Venesia. Dengan
dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 di Florence,
Italia seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli
menerbitkan buku dengan judul Summa d’
Arithmetica, Geometria, Proportioni et proportionalita. Buku tersebut
kemudian tersebar keseluruh dunia yang dikembangkan oleh para pengarang
berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan
nama yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing negara. Di Belanda
dikenal dengan tata buku atau disebut juga sistem kontinental. Sistem di
Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo-Saxon. Pada akhir abad ke-19,
sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting(akuntansi).
GAAP adalah rangkaian aturan yang umum dan spesifik
yang dinamis yang harus diikuti oleh penyusun laporan keuangan jika ingin
mendapatkan opini yang baik dari auditor. Ada tiga kelompok yang berpartisipasi
dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (user),
penyaji (prepares), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu yang
mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan investasi
atau kredit. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan
keuangan. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan
untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya. Persepsi masing-masing pihak yang
terlibat juga berbeda-beda, sehingga diperlukan satu aturan yang disepakati
untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna, penyaji, dan auditor. Disini arti
penting dan latar belakang munculnya prinsip akuntansi berlaku umum (PABU).
Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain
melakukan penelitian akuntansi mesti memiliki metode. Dari berbagai pendapat
dan praktik, Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literatur dikenal dengan
beberapa metode berikut ini :
1.
Metode
deskriptif
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang
tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus
bersifat menjelaskan atau descriptive.
2.
Phychological
pragmatic
Dalam metode ini diamati reaksi dari pemakai laporan
keuangan terhadap output akuntansi yang disusun dari berbagai aturan, standar,
prinsip atau pedoman.
3.
Metode
normatif
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai norma
peraturan yang harus diikuti.
4.
Metode
positive
Suatu metode yang diawali dari suatu teori atau
model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar