Rabu, 19 September 2012

KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK KUALITATIF



Memprediksi karakteristik umum lingkungan usaha sangat penting kita lakukan sebelum mendirikan sebuah organisasi/perusahaan. Itu dimaksudkan untuk dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia yang mampu melaksanakan serta melancarkan bidang usaha tersebut. Keterbatasan informasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran berbisnis. Karena informasi pada saat ini sangat penting, selain dapat membantu kelancaran kerja para pebisnis juga dapat menambahkan wawasan dan kreatifitas para pengguna informasi. Selain untuk bekerja mereka dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat memajukan usaha perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja.
Setiap manajemen perusahaan pasti akan menyusun laporan keuangan. Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya dapat bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukan kinerja yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang ada. Informasi (laporan keuangan) harus bermanfaat bagi para pemakai atau harus mempunyai nilai. Kualitas adalah yang menjadikan informasi mempunyai nilai atau manfaat. Unsur-unsur pembentuk kualitas informasi yaitu:
a.       Keterpahaman, kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.
b.      Keberpautan atau kerelevanan, kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.
c.       Nilai prediktif, kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan muncul/hasil suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi.
d.      Nilai balikan, kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
e.       Ketepatwaktuan, tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
f.       Keterandalan, kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.
g.      Ketepatan penyimbolan, kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi (representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.
h.      Keterujian, kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan peyimbolan (kebenaran/validitas informasi).
i.        Kenetralan, ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan dalam perlakuan akuntansi.
j.        Keterbandingan, kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.
Materialitas, besar-kecilnya atau magnitude suatu penghilangan atau penyalahsajian informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa pertimbangan seorang bijaksana yang mengandalkan diri pada informasi tersebur berubah atau terpengaruh oleh penghilangan/pengabaian atau penyalahsajian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar