Rabu, 19 September 2012

PENDAPATAN (REVENUE)



Pendapatan merupakan salah satu unsur utama dalam laporan keuangan dan juga merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. pendapatan (revenue) adalah peningkatan bruto akibat dari adanya arus kas, piutang atau penurunan kewajiban perusahaan yang timbul dari aktivitas perusahaan sehari-hari, seperti: penjualan barang dan jasa atau pemanfaatan sumber daya perusahaan yang menghasilkan bunga, royalitas dan deviden yang dapat mengubah atau mempengaruhi kepemilikan, tetapi bukan merupakan penanaman modal baru daripada pemiliknya dan bukan pula merupakan penambahan asset yang disebabkan bertambahnya kewajiban.
Untuk dapat diakui, pendapatan harus terrealiasi dan terbentuk. Pendapatan terbentuk dengan terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Konsep pembentukan, pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Dengan kata lain, sebelum penjualan terjadi, pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring dengan berjalannya operasi perusahaan. Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk telah selesai dan diserahkan maupun belum dibuat sama sekali. Pendapatan direalisasikan bila barang dan jasa dipertukarkan untuk kas dan piutang. Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan pendapatan yaitu:
1.      Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya (misalnya kontrak penjualan).
2.      Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara kas, atau piutang).
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Pengakuan pendapatan berlaku pada saat kontrak penjualan, selama proses produksi secara bertahap, pada saat produksi selesai, pada saat penjualan, pada saat kas terkumpul. Akresi (accretion) adalah pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya. Dalam akresi, pendapatan sudah terbentuk tetapi belum terrealisasi karena untuk merealisasi pertambahan nilai tersebut, proses produksi masih diperlukan dan masih harus diikuti dengan perubahan bentuk aset menjadi aset lancar baru (kas atau piutang). Apresiasi adalah selisih “nilai pasar wajar” aset perusahaan dengan kos (atau nilai buku aset terdepresiasi). Berbeda dengan akresi, apresiasi berlaku untuk semua jenis aset tidak terbatas pada aset yang dikategori sebagai produk. Dibanding akresi, apresiasi lebih kurang memenuhi pengertian pendapatan karena tidak berkaitan langsung dengan operasi perusahaan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi pasar. Potongan tunai dan keringanan-keringanan yang terjadi dalam pembelian barang atau jasa bukanlah merupakan pendapatan melainkan merupakan pengurang kos atau penghematan kos aset yang diperoleh. Penghematan kos yang terjadi dalam pembelian dengan harga murah bukanlah merupakan laba walaupun hal tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap laba neto yang akhirnya terrealisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar